WORLD IN LAB

WORLD IN LAB

Friday, October 29, 2010

ILMU ASTRONOMI DALAM AL-QURAN

ILMU ASTRONOMI DI DALAM AL-QURAN
Astronomi secara umumnya adalah ilmu berkenaan kaji bintang. Ilmu ini merangkumi pemerhatian mahupun penjelasan berkaitan perkara yang berlaku di luar bumi dan atmosfera bumi. Ilmu astronomi boleh juga diertikan dengan ilmu falak.

Mengikut Dictionary of Astronomy (Illingworth, 1979) maksud astronomi ialah kajian cerapan dan teoretis mengenai objek-objek samawi, ruang-ruang di antaranya dan tentang alam semesta secara keseluruhannya. Di bawahnya, secara tradisi, ialah astrometri (atau astronomi posisi) dan mekanik samawi. Ilmu falak pula secara tradisi, lebih tertumpu kepada astrometri iaitu kajian tentang posisi objek samawi di atas sfera samawi dan pergerakannya dengan perjalanan masa. Perkembangan ilmu astronomi seharusnya sejajar dengan perkembangan ilmu falak kerana maksud dan permulaan keduanya hampir sa
ma[1]
Kepelbagaian langit dan bumi
“Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun ?”
[Qaaf:6]

Langit dijadikan tanpa tiang yang menyangga

“Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, Kemudian dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.”
[Ar-Ra’d:2]

Keseimbangan dan kejadian yang mengagumkan
“Katakanlah: "Siapakah yang Empunya langit yang tujuh dan yang Empunya 'Arsy yang besar? Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak bertakwa?Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?"
[Al-Mu’minuun:86-88]

Tujuan pergerakan matahari dan bulan
“Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.”
[Al-An’am:96]

Tujuan kejadian bintang
Dan dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya kami Telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (kami) kepada orang-orang yang Mengetahui.”
[Al-An’am:97]


Allah menegaskan timbulnya rasa takut dalam diri manusia apabila meneliti kejadian langit dan bumi
 “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.”
[Ar-Ruum:23]

Pergerakan benda samawi yang teratur
Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan Telah kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (Setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua[1267]. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya.”
[1267] Maksudnya: bulan-bulan itu pada Awal bulan, kecil berbentuk sabit, Kemudian sesudah menempati manzilah-manzilah, dia menjadi purnama, Kemudian pada manzilah terakhir kelihatan seperti tandan kering yang melengkung.
[Yaasiin:38-40]

Sifat matahari dan bulan
“Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.”
[Al-Furqaan:61]

Sistem matahari dan pergerakannya
Dan dialah yang Telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.”
[Al-Anbiyaa’:33]

Semua benda samawi tertakluk di bawah penguasaan Allah Taala
“Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
[Luqman:29]

Jarak ruang angkasa yang amat luas
Sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu datang kepada kami (di hari kiamat) dia berkata: "Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara masyrik dan maghrib, Maka syaitan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia)".
[Az-Zukhruf:38]

Kemungkinan manusia untuk menakluk dan melampaui batas-batas alam
“Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.”
[Ar-Rahmaan:33]
Kepelbagaian dan kejadian ilmu astronomi yang disebutkan di dalam al-Quran ini adalah manifestasi kepada kekuasaan serta keagungan Yang Maha Mencipta. Al-Quran bukanlah kitab astronomi. Kerana itulah kewujudan bintang-bintang hanya diceritakan secara umum dan tidak diceritakan secara khusus tempat atau kedudukan bintang tersebut. Fakta-fakta astronomi dihuraikan di dalam Al-Quran dengan cara yang tersendiri agar manusia lebih memahami tanda-tanda kebesaranNya.

No comments:

Post a Comment